Film kontroversial 'Innocence of Muslims' yang dianggap merendahkan Islam dan Nabi Muhammad menuai protes ribuan demonstran di Libya dan Mesir, bahkan hingga menewaskan Dubes AS untuk Libya. Sebenarnya apa yang membuat film ini diprotes besar-besaran?
Dilansir AFP,
Kamis (13/9/2012), film ini mengisahkan tentang kehidupan Nabi Muhammad.
Sejumlah adegan dalam film yang berdurasi 2 jam ini telah diunggah ke internet dan bisa juga dilihat di sejumlah saluran satelit privat.
Perlu diketahui bahwa film ini dibuat oleh seorang pria keturunan Israel-Amerika, Sam Bacile. Tidak banyak hal yang bisa diketahui soal Bacile yang juga berprofesi sebagai pengembang real-estate di California selatan, AS ini.
Film ini dibuat tahun 2011 lalu dan memakan waktu selama 3 bulan, dengan sebagian besar lokasi syuting berada di California, AS. Bacile menuturkan, dirinya bekerja sama dengan 60 aktor dan 45 orang kru untuk memproduksi film ini.
Di Mesir, film ini memicu gugatan hukum yang diajukan seorang wartawan Mesir terhadap produser film ini. Disebutkan dalam gugatan tersebut bahwa film ini sengaja ditujukan untuk 'menyerang Islam'.
Gugatan ini diawali oleh pemberitaan sejumlah media Mesir yang menyebut sejumlah umat Kopstik Mesir yang tinggal di AS ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Pemerintah Mesir pun didesak untuk melepaskan kewarganegaraan orang-orang Mesir yang terlibat dalam film ini.
Film ini memicu unjuk rasa besar-besaran di Kairo, Mesir dan Benghazi, Libya. Ribuan demonstran menyerbu dan menyerang kantor kedutaan dan konsulat AS di dua wilayah tersebut. Tragis, Dubes AS untuk Libya Christopher Stevens beserta 3 stafnya tewas akibat serangan yang terjadi pada 11 September malam waktu setempat.
Mereka tewas akibat serangan roket yang mengenai mobil yang mereka naiki saat akan meninggalkan gedung konsulat menuju tempat yang lebih aman. Pemerintah Libya terang-terang menyebut pelaku pembunuhan Stevens ini merupakan para loyalis mendiang Muammar Khadafi.
Perlu diketahui bahwa film ini dibuat oleh seorang pria keturunan Israel-Amerika, Sam Bacile. Tidak banyak hal yang bisa diketahui soal Bacile yang juga berprofesi sebagai pengembang real-estate di California selatan, AS ini.
Film ini dibuat tahun 2011 lalu dan memakan waktu selama 3 bulan, dengan sebagian besar lokasi syuting berada di California, AS. Bacile menuturkan, dirinya bekerja sama dengan 60 aktor dan 45 orang kru untuk memproduksi film ini.
Di Mesir, film ini memicu gugatan hukum yang diajukan seorang wartawan Mesir terhadap produser film ini. Disebutkan dalam gugatan tersebut bahwa film ini sengaja ditujukan untuk 'menyerang Islam'.
Gugatan ini diawali oleh pemberitaan sejumlah media Mesir yang menyebut sejumlah umat Kopstik Mesir yang tinggal di AS ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Pemerintah Mesir pun didesak untuk melepaskan kewarganegaraan orang-orang Mesir yang terlibat dalam film ini.
Film ini memicu unjuk rasa besar-besaran di Kairo, Mesir dan Benghazi, Libya. Ribuan demonstran menyerbu dan menyerang kantor kedutaan dan konsulat AS di dua wilayah tersebut. Tragis, Dubes AS untuk Libya Christopher Stevens beserta 3 stafnya tewas akibat serangan yang terjadi pada 11 September malam waktu setempat.
Mereka tewas akibat serangan roket yang mengenai mobil yang mereka naiki saat akan meninggalkan gedung konsulat menuju tempat yang lebih aman. Pemerintah Libya terang-terang menyebut pelaku pembunuhan Stevens ini merupakan para loyalis mendiang Muammar Khadafi.
dikutip dari : http://blogspotpemula.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar